Bagaimana pemikiran kamu ketika mendengar kata “Matematika” ? Mungkin bagi siswa/i mendengar kata Matematika menganggap ilmu yang rumit, ilmu yang ribet, ilmu yang sulit dimengerti, dan berpikir untuk apa Matematika dipelajari tidak ada manfaatnya.
Matematika merupakan ilmu tentang kuantitas, struktur, ruang, dan ilmu hitung. Secara singkat, Matematika dapat dikatakan sebagai ilmu berpikir dan bernalar. Dengan matematika, manusia dapat memutuskan suatu ide benar atau salah. Matematika juga digambarkan sebagai pelajaran tentang pola, yang merupakan sejenis keteraturan, baik dalam bentuk maupun ide. Dan pola, telah menjadi bagian penting dalam perkembangan ilmu sains.
Untuk itu dalam artikel ini akan membahas secara singkat Bapak Matematika Dunia yaitu Al-Khwarizmi, ilmuwan muslim penemu Aljabar dan angka 0. Tidak hanya Aljabar dan angka 0, Al Khawarizmi juga yang menemukan atau meneliti asal-usul serta kegunaan angka 1 sampai 9 dalam kitabnya yang berjudul, The Book of Addition and Subtraction by the Method of Calculation of the Hindus.
Biografi Al Khawarizmi
Al-Khawarizmi, memiliki nama lengkap Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi. Ia lahir di sebuah kota kecil bernama Khawarizm yang saat ini dikenal dengan nama Khiva, Uzbekistan pada tahun 780 M. Al Khwarizmi lahir dan berkembang pada masa pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah saat berpusat di Baghdad (762-1258 M). Pada masa itu, perkembangan islam dalam ilmu pengetahuan sangat pesat. Pada masa Khalifah Harun al-Rasyid (786-809 M), Baghdad dikenal sebagai pusat peradaban sekaligus sentra ilmu pengetahuan.
Karya-karya Al Khawarizmi
Al Khwarizmi mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang matematika dan astronomi. Kecintaan Al-Khawarizmi pada pengetahuan, mendorongnya untuk mempelajari bahasa Sanskerta dan juga bahasa Yunani. Setelah mahir dan menguasai bahasa-bahasa itu, Al-Khawarizmi kemudian mulai menerjemahkan beberapa buku. Seperti buku India berjudul Siddhanta yang berisi ilmu astronomi, ia terjemahkan ke bahasa Arab. Kemudian buku berisi ilmu geografi yang ditulis Ptolomeus, seorang ilmuwan Yunani, pun berhasil ia terjemahkan.
Keterbukaannya dalam mengadopsi ilmu-ilmu pengetahuan dari manapun, membuat Khawarizmi melahirkan banyak karya. Salah satu karya terbesarnya ialah Aljabar. Bukunya yang berjudul Al-kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa’l-muqabala (The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing), menjadi pondasi penting dalam aljabar di era modern. Aljabar, juga menjadi materi yang banyak dipelajari di dunia sampai saat ini.
Karyanya ini tidak terlepas dari pemikiran ilmuwan Yunani yang bernama Diophantus. Berangkat dari karya Diophantus tersebut, Al-Khawarizmi menemukan banyak permasalahan dan kesalahan yang cukup sulit untuk dipahami. Dari situlah, Al-Khawarizmi mulai memperbaiki dan menyempurnakan Aljabar. Ia mengembangkan tabel rincian trigonometri yang memuat fungsi sinus, cosinus, tangen, kotangen, juga konsep diferensiasi. Karena penemuannya itu, Al-Khawarizmi dinobatkan sebagai “Bapak Aljabar”. Bahkan pemikir-pemikir Barat pun mengakuinya.
Berikut ini karya-karya yang dibuat oleh al-Khawarizmi semasa hidupnya: Al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa’l-muqabala (The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing). On the Calculation with Hindu Numerals. Risāla fi istikhrāj taʾrīkh al-yahūd (Extraction of the Jewish Era).
Penemuan Al Khawarizmi di Bidang Matematika
Menurut matematikawan Barat, Crandz dalam bukunya yang berjudul “The Social Al-Khawarizmi Algebra”. Al-Khawarizmi juga menjadi orang pertama yang mengajarkan Aljabar dalam bentuk elementer. Bukan hanya itu, ia juga dikenal sebagai peletak rumus ilmu ukur dan penyusun daftar logaritma, dan hitungan desimal.
Aljabar itu sendiri yang berarti pertemuan, koneksi, penyelesaian. Aljabar bukan hanya cabang matematika yang dapat digambarkan sebagai generalisasi dan perluasan aritmetika, tetapi juga merupakan nama dari struktur abstrak.
Dengan kata lain, aljabar adalah cabang matematika yang mempelajari struktur, hubungan, dan besaran dengan menggunakan simbol, biasanya huruf, sebagai sarana untuk membantu menyederhanakan dan memecahkan masalah komputasi, biasanya. Misalnya, simbol X singkatan dari angka tertentu yang diketahui dan Y untuk bilangan yang ingin diketahui.
Aljabar sebenarnya merupakan penyempurnaan dari pengetahuan yang diperoleh bangsa Mesir dan Babilonia sekitar 2000 tahun sebelum Masehi. Kedua negara ini menggunakan beberapa item yang berhubungan dengan aritmetika, tetapi sistem dan strukturnya masih sangat sederhana.
Al-Khawarizmi juga yang telah mempopulerkan penggunaan angka 0. Ia adalah orang pertama yang menjelaskan kegunaan angka-angka, termasuk angka 0. Karyanya dalam bidang aritmatika ini tertuang di dalam bukunya yang berjudul al-Jam’ wat-Tafriq bi-Hisab al-Hind (The Book of Addition and Subtraction According to The Hindu Calculation). Di dalamnya, Al-Khawarizmi menjelaskan tentang penjumlahan dan pengurangan berdasarkan kalkulasi Hindu.
Al-Khawarizmi mengenalkan penggunaan angka Hindu mulai dari 1 sampai 9, dan juga 0. Ia juga membahas sejarah angka-angka. Nah, melalui buku-buku karya pemikiran Al-Khawarizmi ini lah orang-orang Eropa belajar menggunakan angka 0 untuk memudahkannya menghitung kelipatan 10, 100, 1000, begitu seterusnya.
Demikian sejarah singkat Al-Khawarizmi (Bapak Aljabar) yang bisa dijelaskan oleh penulis, sebenarnya karya-karya beliau sangatlah banyak bukan hanya dari Matematika saja tetapi ilmu-ilmu sains yang lainnya yang selalu berdampingan dengan kehidupan kita.
Kita bisa mempelajari banyak hal dalam riwayat Al-Khawarizmi yaitu semangat dan kegigihan. Semangat dan kegigihan yang bisa diaplikasikan oleh kita khususnya untuk siswa/i sebagai penerus generasi selanjutnya. Teruslah belajar, dengan teknologi yang membuat waktu belajar menjadi lebih efektif, kamu jadi bisa terus mengasah pengetahuan kamu.
sumber : Kenalan Dengan Penemu Aljabar dan Algoritma – Gramedia, Al Khawarizmi, Tokoh Penemu Matematika & Bapak Aljabar (ruangguru.com)
Tinggalkan Komentar