Info Sekolah
Jumat, 01 Des 2023
  • Selamat datang di MA YPPA Cipulus

KISAH ANAK KERANG DAN PASIR PANTAI

Sabtu, 18 November 2023 Oleh : admin

Oleh : Abd Shomad S.Sos.I

Guru Sejarah Indonesia kelas XII

Suatu hari, di sebuah pantai di salah satu laut Indonesia, dengan suasana pantai yang nampaknya tenang, sesekali diiringi deburan ombak yang memecah kesunyian, terdapatlah beberapa kerang kecil yang sedang asik bermain dan mencari makanan di antara deburan ombak. Tidak lama kemudian  tiba-tiba datanglah ombak besar menerjangnya, sebuah anak kerang yang sedang mencari makan dan membuka cangkangnya lalu tiba-tiba berteriak memanggil ibunya..Ibu….sakit, perih dan pedih rasanya. Rupanya ombak yang menerjangnya membawa pasir laut yang tajam dan masuk ke tubuhnya yang lembut. Kerang kecil itu mengadu kepada ibunya. Sambil terus menangis berurai air matanya sambal menahan rasa sakit yang tidak biasa, dia berkata kepada ibunya, “Tolong aku ibu……”Pasir tajam ini sangat menggangguku. Tolong lepaskan benda kecil ini dari tubuhku ibu….. Aku ingin bebas  dan dapat bermain lagi dengan teman-teman yang lain.” Sang ibu pun menyesal. Karena dia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa memberikan saran dan nasihat kepada kerang kecil tersebut.. “Anakku, kita lahir dan tercipta tanpa sebuah tangan, maafkan ibu yang tidak dapat membantu mengeluarkan pasir tajam itu di dalam tubuhmu.  Jadi terima saja pasir tajam yang masuk ke tubuh mu. Cobalah bersabar untuk menahan rasa sakit itu. Ibu tahu itu pasti sangat menyakitkan. Bertahanlah dengan kesabaran yang dalam untuk melawan rasa sakit yang pasti  menyiksamu. Untuk menghilangkan rasa sakit itu, tutupi pasir itu dengan getah lembut yang keluar dari tubuh mu. Hanya Itu satu-satunya cara yang bisa kamu lakukan sekarang,” ibu kerang menghibur dan terus mencoba menenangkan anak kerang tsb..

Hari itu adalah hari yang sangat menyakitkan bagi anak kerang. Nasihat ibunya pun diikuti. .Namun, rasa sakit di tubuhnya terus mengganggunya. Saat rasa sakit  yang terus menyiksanya,  kerang kecil itu terus berusaha menutupi pasir dengan sarinya yang lembut. Kerang itu harus menanggung siksaan yang sangat menyakitkan selama berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun tahun. Namun, karena ini adalah satu-satunya cara untuk menghilangkan rasa sakit, kerang kecil terus berusaha bertahan hidup.Sampai suatu hari, pasir tajam yang diselimuti dengan air mata dan cairan tubuhnya itu tampaklah membentuk senyawa lunak yang kokoh. Hal ini terjadi tanpa disadari oleh anak kerang, dalam perjuangannya meredakan rasa sakit, getah yang dimilikinya ternyata  mampu menelan pasir hingga akhirnya mengeras menjadi bola-bola kecil halus. Rasa sakit yang di alami dengan kesabaran dan airmata kepedihan setiap hari mulai menjadi normal dan biasa-biasa saja. Jadi setiap hari kerang berusaha mengeluarkan sarinya agar sakitnya terus berkurang.

Seiring waktu yang terus berlau, campuran pasir yang mulai memadat itu berubah menjadi mutiara yang indah, dan terus  membesar, dengan permukaaanya yang tidak tajam lagi. Bentuknya yang bulat sempurna menjadikannya salah satu mutiara yang paling indah di lautan tersebut. Ketika kerang teman-temannya hanya dihargai sebagai kerang yang dimasak dan di jual di pasar-pasar untuk menjadi santapan orang-orang di warung makan dan lestoran, dia di bawa ke toko perhiasan dan memiliki harga yang sangat tinggi, di buru para pencari keindahan mutiara dalam dirinya. Rasa sakit yang dulu mencabik-cabiknya kini menjadi apresiasi yang luar biasa atas keindahan mutiara yang dihasilkannya.

Siswa-siswi yang budiman, dari cerita ini kita dapat memetik pelajaran

Kita tahu dan menyadari bahwa cobaan dan kesulitan dalam hidup adalah hal yang biasa. Tapi kita sering kecewa jika menyangkut diri kita sendiri. Faktanya, kita sering merasa penderitaan tidak ada habisnya .Kita bisa marah pada keadaan. Kita menjadi emosional dan tidak takuran. Sadarilah, Masa-masa sulit itu akan menjadi pelajaran hidup yang berharga yang tidak semua orang punya dan alami.

Jika sulit akan menjadi alat penilaian untuk melakukan berbagai perbaikan.Jadi, seperti kisah kerang kecil, ketika tantangan dan rintangan menghadang kita, cobalah untuk bertahan! Lakukan yang terbaik untuk terus berjuang. Gunakan semua kekuatan kita untuk memperbaiki situasi. Mungkin ini semua terasa menyiksa, menyakitkan dalam penderitaan. Bahkan bisa  menimbulkan keputus asaan. Bersabarlah dan lapangkan hati untuk menerima semuanya. Tapi yakinlah badai pasti berlalu. Setelah hujan lebat, bukankah pelangi yang indah biasanya muncul…?Ayo, bersabarlah dalam setiap medan perjuangan! Kuatkan tekad untuk mengatasi segala keterbatasan. Jika kita terus maju melangkah dan mampu bertahan, berjuang, bekerja dan belajar dengan sungguh-sungguh, maka mutiara indah dalam kehidupan niscaya akan hadir membersamai kita. Salam sukses untuk kalian semua,!

Do’a-do’a kami dari para guru dan orang tua akan selalu mengiringi dan memayungi langkah-langkah kalian dalam mengarungi perjalanan setiap episode kehidupan.

                                                              Cipulus, 03-11-2023

Jangan kau petik mawar yang merah

Nanti kau bisa tertusuk duri

Jangan kau malas belajar sejarah

Agar sukses di kemudian hari

SALAM JAS MERAH

Tulisan Lainnya

Tidak ada komentar

Tinggalkan Komentar

 

Video Terbaru